Abah,
Dikau amat anakmu kasihi,
Kasihku erat terikat mati,
Tak bisa diurai mahupun dirungkai,
Meski masa beredar pergi.
Dikau amat anakmu kasihi,
Kasihku erat terikat mati,
Tak bisa diurai mahupun dirungkai,
Meski masa beredar pergi.
Abah,
Perintah Tuhan akanku taati,
Ibu dikampung akanku jagai,
Cita cita akan aku gapai,
Meski cabaran menggunung tinggi…
Perintah Tuhan akanku taati,
Ibu dikampung akanku jagai,
Cita cita akan aku gapai,
Meski cabaran menggunung tinggi…
Abah,
Rinduku datangnya tanpa dipinta,
Datang bersama sebak didada,
Hingga tak terucap dengan kata kata,
Selalu jua ku memendam rasa,
Meski jiwa tangis segala.
Rinduku datangnya tanpa dipinta,
Datang bersama sebak didada,
Hingga tak terucap dengan kata kata,
Selalu jua ku memendam rasa,
Meski jiwa tangis segala.
Abah,
Nasihatmu sering beserta hikmah,
Dalam sendu atau sendawa,
Senyummu penawar pengubat amarah,
Hati yang gusar menjadi ketawa.
Nasihatmu sering beserta hikmah,
Dalam sendu atau sendawa,
Senyummu penawar pengubat amarah,
Hati yang gusar menjadi ketawa.
Abah,
Coretan ini telah kulakar,
Bukti rinduku adalah benar,
Pengorbananmu terlalu besar,
Kebaikanmu penuh sinar.
Coretan ini telah kulakar,
Bukti rinduku adalah benar,
Pengorbananmu terlalu besar,
Kebaikanmu penuh sinar.
Abah,
Hanya doa mampuku panjatkan,
Beserta al Fatihah sebagai kiriman,
Mohon selamat jua keampunan,
Moga rohmu beserta yang beriman,
Dikasih Allah tuhan ar Rahman,
Hanya doa mampuku panjatkan,
Beserta al Fatihah sebagai kiriman,
Mohon selamat jua keampunan,
Moga rohmu beserta yang beriman,
Dikasih Allah tuhan ar Rahman,
Syukur Ya Tuhan kerana telah memberi memori2 yg indah yg dapat diingati bersama arwah abah walaupun saat itu masih sgt dlm era kanak-kanak. Walaupun puisi ini dicopy dari mencintaiDia.com, tetapi mempunyai perasaan yg sama untuk abah............. Semoga rohmu dicucuri rahmat Allah..
Comments
Post a Comment